Connect with us

Lampung Selatan

CV. Saloui Pitu Klarifikasi Isu Pemberitaan Terkait Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Way Sulan

Published

on

CV. Saloui Pitu Klarifikasi Isu Pemberitaan Terkait Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Way Sula

 

Ungkapselatan. com, Lampung Selatan – CV. Saloui Pitu yang merupakan Pelaksana pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Way Sulan, Lampung Selatan angkat bicara terkait isu yang santer diberitakan dibeberapa media online. Selasa (1/10/2024).

Dalam klarifikasinya, petugas teknis CV Saloui Pitu, Pepen menjelaskan hal tersebut hanya miss komunikasi saja dan sudah diklarifikasi langsung ke yang bersangkutan.

“Dari awal pengerjaan kami sudah mematuhi standar kerja seperti plang kegiatan dan peralatan bekerja standar, hanya saja ada beberapa hal yang perlu diluruskan,” ungkapnya.

Ditambahkan Pepen, plang kegiatan sudah terpasang hanya saja saat masuk excavator plang sempat tercabut.

“Saat kawan-kawan media datang plang memang sempat tercabut oleh exca, tapi sudah dipasang kembali, sedangkan helm proyek dan sepatu kita sudah belikan semua, tapinpekerja kadang beralasan panas sehingga ada yang tidak memakai helm,” tambahnya.

Kesalahfahaman terkait dugaan suap juga menjadi atensi pepen. Menurutnya dari CV Saloui Pitu tidak pernah mencoba memberikan uang atau gratifikasi.

“Kami juga kaget, siapa yang mau ngasih uang tersebut, karena kami dari rekanan tidak ada, apalagi kami meyakini pekerjaan dikerjakan sesuai standar,” ujarnya.

“Kami berkomitmen untuk menjaga kualitas bangunan sehingga apa yang dicita-citakan pemerintah dapat bermanfaat bagi masyarakat Lampung Selatan,” pungkasnya. (Tim)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

Published

on

By

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

 

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mulai diimplementasikan secara nyata di Provinsi Lampung. Salah satunya melalui alih fungsi lahan tambak yang terbengkalai menjadi lahan pertanian produktif.

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, H. Aribun Sayunis, S.Sos., MM., meninjau langsung lokasi eks tambak udang di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, pada Jumat (30/5/2025). Di lokasi tersebut, lahan tambak yang sebelumnya tidak produktif telah diubah menjadi lahan persawahan yang mulai menunjukkan hasil menggembirakan.

“Lahan tambak udang, tambak bandeng di daerah Ketapang dan Sragi terutama di Desa Bandar Agung, Berundung, Way Sidoasih, Way Sidomukti, dan Pematang Pasir, banyak yang tidak produktif. Kebanyakan sudah terbengkalai tiga hingga lima tahun. Seperti yang kita lihat ini, yang dulunya tambak udang pada 2018, sekarang kita alihfungsikan menjadi lahan pertanian. Ini baru kita coba, baru mau panen dan kelihatannya sudah membuahkan hasil,” kata Aribun.

Ia menjelaskan, alih fungsi ini telah berhasil diterapkan di wilayah Berundung, Kecamatan Ketapang, dengan luas lahan mencapai 80 hektare, serta di Desa Bandar Agung seluas 30 hektare.

“Sudah panen dua kali, hasil panennya tujuh ton per hektare dan untuk di Desa Bandar Agung ini ada 30 hektar yang sudah dijadikan lahan persawahan,” ujarnya.

Menurutnya, langkah ini selaras dengan program Astacita yang digaungkan Presiden Prabowo, yakni mencakup swasembada, hilirisasi, dan ketahanan pangan. Untuk mendukung keberhasilan program ini, ia mendorong pemerintah agar memberikan bantuan alat dan infrastruktur pertanian yang memadai.

“Karena lokasi di sini banyak bekas galian, maka kita minta pemerintah membantu dalam pencetakan lahan dan alat seperti traktor, combine harvester, termasuk pupuk agar petani yakin bahwa persawahan ini bisa produktif dan menjadi sumber penghasilan bagi mereka,” jelas Aribun.

Selain itu, Aribun juga menyoroti pentingnya sistem pengairan yang baik agar lahan persawahan tidak terpapar air payau.

“Kita ini kan dekat Way Sekampung. Bagaimana air Way Sekampung tidak terbuang ke laut, bagaimana memaksimalkannya agar air asin dari bawah tidak naik dan air tawar dari atas bisa tertahan atau terbendung. Tapi langkah awalnya, kita minta dari Way Pisang Sukapura agar dibangun Bendungan Punggung Gajah supaya airnya bisa masuk ke Siring Sukapura, lari ke Kuala Sekampung, dan masuk ke Bandar Agung. Kita minta juga nanti kepada Balai Besar agar di bawah Patung Udang dibangun bendungan besar irigasi yang bisa mengairi dua kecamatan, Sragi dan Ketapang, dengan luas lahan kurang lebih 12 ribu hektare,” pungkasnya. ( Mat )

Continue Reading

Trending