Connect with us

Lampung Selatan

Bupati Nanang Ermanto Tekankan Pentingnya Kerja Sama Dalam Menjaga Standar Pelayanan Kesehatan

Published

on

Ungkapselatan.co, Lampung Selatan – Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto kembali menekankan tentang pentingnya kerja sama dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Nanang Ermanto saat melakukan briefing bersama Direktur RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM. Reny Indrayani beserta jajaran tenaga medis lainnya di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM., Kalianda, pada Kamis (5/10/2023).

Nanang Ermanto menegaskan, bahwa kebersamaan dan gotong royong merupakan kunci utama dalam membangun organisasi rumah sakit menjadi lebih baik lagi.

“Yang saya lihat kinerja dan kemampuan, kita ini pelayanannya rakyat, saya sebagai pelayan mengabdi kepada rakyat. Dengan kebersamaan dan gotong royong, kita hilangkan ego sektoral kita,” ujar Nanang.

Nanang juga menyatakan bahwa pelayanan kesehatan adalah salah satu aspek krusial dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Dirinya menggarisbawahi betapa pentingnya organisasi rumah sakit dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan warga.

Namun, untuk mencapai tingkat pelayanan yang lebih baik, Nanang menekankan bahwa semua pihak yang terlibat harus bisa bekerja sama.

“Dibutuhkan kebersamaan untuk membangun rumah sakit itu sendiri. Kita sama-sama bangun organsisasi dengan kebersamaan dan gotong royong. Landasan kita sudah jelas, Pancasila, maka kita amalkan sila ketiga untuk mencapai sila kelima,” imbuhnya.

Nanang juga menyoroti beberapa langkah yang akan diambil pemerintah dan pihak rumah sakit dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Lampung Selatan. Salah satunya, mengenai penilaian akreditasi yang akan berlangsung

Untuk mendapatkan akreditasi A, Nanang meminta agar seluruh pegawai rumah sakit bisa menyatukan visi dan bekerja sama dengan baik. Selain itu,diperlukan juga adanya peningkatan fasilitas sebagai pendukung utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Sekarang ini tujuannnya dulu, bagaimana agar kita bisa mencapai akreditasi. Akreditasi tidak bisa terencana bila hanya individu. Saya ingin kita merubah dulu paradigma, mindset, dengan kemauan dan niat kita,” ujar Nanang. ( Rahmat / Kominfo )

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

Published

on

By

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

 

– Proyek perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Selatan di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, menjadi sorotan warga. Pasalnya, pekerjaan yang telah berjalan beberapa waktu itu dinilai berjalan lamban dan belum menunjukkan perkembangan berarti di lapangan.

“Warga banyak bertanya, kenapa pekerjaan ini begitu lambat. Baru pemasangan tiang tower, pengalihan pipa belum sama sekali — jangankan sampai tersambung ke rumah-rumah,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Jumat (10/10/2025).

Keluhan warga bukan tanpa alasan. Dari pantauan di lokasi, aktivitas pekerjaan tampak berjalan tidak maksimal. Padahal, proyek ini diharapkan segera selesai agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi.

Ketika awak media mencoba mengonfirmasi keterlambatan tersebut, salah satu orang kepercayaan dari pihak rekanan pelaksana menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada keterlambatan pengiriman material dari pemasok. Ia juga menyinggung bahwa pekerjaan di lapangan tidak menggunakan standar keselamatan Kesehatan kerja (K3).

“Ya gimana? Materialnya datang lambat. Saya disuruh langsung komunikasi ke Pak Tedy sebagai pelaksana. Semua arahan juga dari Pak Kades,” jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, proyek perluasan SPAM ini dikerjakan oleh PT Risky Utama Jaya Abadi dengan nilai kontrak Rp445.774.980,00, sesuai Nomor Kontrak 39/KTR/KONS-CK/DPUR-LS/APBD/2025. Adapun waktu pelaksanaan ditetapkan selama 120 hari kalender.

Saat ditanya terkait jumlah sambungan rumah (SR) yang mencapai 98 titik serta panjang jaringan pipa yang digali, pihak rekanan mengaku belum bisa memberikan keterangan pasti.

“Saya sendiri bingung, penggalian dan penyambungan ke rumah warga belum merata,” ujarnya.

Diketahui, proyek SPAM di Desa Mekar Mulya ini sebelumnya juga pernah dilaksanakan pada tahun 2024 oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lampung Selatan sebagai bagian dari program pemulihan dampak El Nino. Namun, pada tahun 2025 proyek tersebut kembali dilanjutkan di bawah Dinas PUPR Lampung Selatan.

Sayangnya, program lanjutan ini kini justru menuai sorotan publik karena progresnya di lapangan dinilai lambat dan tidak sesuai harapan masyarakat. Warga berharap pemerintah daerah dapat segera turun tangan agar pelaksanaan proyek ini berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. ( Tim)

Continue Reading

Trending