Connect with us

Lampung Selatan

Respon Cepat Aduan Warga Soal Tumpukan Sampah, Pemkab Lampung Selatan Lakukan Aksi Gerot Wisata di Pantai Pasir Putih  

Published

on

Respon Cepat Aduan Warga Soal Tumpukan Sampah, Pemkab Lampung Selatan Lakukan Aksi Gerot Wisata di Pantai Pasir Putih

 

 

Ungkapselatan.com, Katibung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menerjunkan Tim Penggerak Pesona Wisata Lampung Selatan (P2WLS) melakukan Aksi Gebrak Gotong Royong Terpadu Menuju Wisata Berkelanjutan (Gerot Wisata) di Pantai Pasir Putih, Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (17/7/2024).

Aksi Gerot Wisata itu merespon laporan warga yang viral di media sosial soal tumpukan sampah di Wilayah Pantai Pasir Putih, Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung.

Rombongan Gerot Wisata yang dikomandoi oleh Ketua P2WLS, Hj. Winarni Nanang Ermanto itu, turun langsung ke lapangan untuk membersihkan dan merapihkan area wisata, menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi para pengunjung.

Ketua P2WLS Hj. Winarni Nanang Ermanto dalam arahannya menyampaikan, dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

“Kami harap dengan Gerot Wisata ini dapat mendorong pengembangan pariwisata lokal dan meningkatkan kunjungan wisatawan. Kan pasti pengunjung akan senang jika tempatnya bersih, rapih dan nyaman,” kata Winarni.

Winarni juga mengatakan, keamanan dan kenyamanan yang terjaga menjadi kunci untuk mengundang wisatawan kembali berkunjung dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan, Kurnia Oktaviani mengatakan, lokasi itu dipilih berdasarkan informasi dari warga dan netizen terkait tumpukan sampah yang ada di Pantai Pasir Putih.

“Kita sekarang lagi di Pantai Pasir Putih. Kita respon cepat video viral tumpukan sampah kemarin, kita gotong royong membersihkan sampah ini untuk membantu pengelola wisata agar dapat meningkatkan pengunjung,” ujar Kurnia Oktaviani.

Kurnia Oktaviani juga menyampaikan, bahwa berdasarkan informasi dari pengurus wisata pantai, sampah-sampah tersebut merupakan kiriman dari wilayah Pesisir Panjang dan Teluk.

“Tadi juga sudah ngobrol-ngobrol sama karyawan di sini bang Rudi, kira-kira sampah ini dari mana? Kalau kata beliau sampah-sampah ini kiriman, bisa saja dari Panjang, dari Teluk, khususnya wilayah pesisir,” ungkap Kurnia Oktaviani..

Diketahui, Gerot Wisata merupakan program Pemkab Lampung Selatan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Selatan dan Tim P2WLS melibatkan sejumlah Perangkat Daerah dengan cara gotong royong membersihkan sampah atau hal lainnya di tempat objek wisata.

Selain Perangkat Daerah, dalam kegiatan Gerot Wisata kali ini juga melibatkan sejumlah perusahaan dan stakeholder lainnya, diantaranya Korem 043/Gatam, PT Sinar Mas, PT Charoen Pokphand Feedmill Lampung, Perum Bulog, serta Pemerintah Kecamatan Katibung dan Desa Rangai Tri Tunggal, dan UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Katibung.

Adapun, Gerot Wisata ini akan terus dilakukan secara rutin dan ditingkatkan lagi supaya semua tempat wisata menjadi lebih nyaman dan aman bagi pengunjung. (Sam / Kominfo)

 

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

Published

on

By

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

 

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mulai diimplementasikan secara nyata di Provinsi Lampung. Salah satunya melalui alih fungsi lahan tambak yang terbengkalai menjadi lahan pertanian produktif.

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, H. Aribun Sayunis, S.Sos., MM., meninjau langsung lokasi eks tambak udang di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, pada Jumat (30/5/2025). Di lokasi tersebut, lahan tambak yang sebelumnya tidak produktif telah diubah menjadi lahan persawahan yang mulai menunjukkan hasil menggembirakan.

“Lahan tambak udang, tambak bandeng di daerah Ketapang dan Sragi terutama di Desa Bandar Agung, Berundung, Way Sidoasih, Way Sidomukti, dan Pematang Pasir, banyak yang tidak produktif. Kebanyakan sudah terbengkalai tiga hingga lima tahun. Seperti yang kita lihat ini, yang dulunya tambak udang pada 2018, sekarang kita alihfungsikan menjadi lahan pertanian. Ini baru kita coba, baru mau panen dan kelihatannya sudah membuahkan hasil,” kata Aribun.

Ia menjelaskan, alih fungsi ini telah berhasil diterapkan di wilayah Berundung, Kecamatan Ketapang, dengan luas lahan mencapai 80 hektare, serta di Desa Bandar Agung seluas 30 hektare.

“Sudah panen dua kali, hasil panennya tujuh ton per hektare dan untuk di Desa Bandar Agung ini ada 30 hektar yang sudah dijadikan lahan persawahan,” ujarnya.

Menurutnya, langkah ini selaras dengan program Astacita yang digaungkan Presiden Prabowo, yakni mencakup swasembada, hilirisasi, dan ketahanan pangan. Untuk mendukung keberhasilan program ini, ia mendorong pemerintah agar memberikan bantuan alat dan infrastruktur pertanian yang memadai.

“Karena lokasi di sini banyak bekas galian, maka kita minta pemerintah membantu dalam pencetakan lahan dan alat seperti traktor, combine harvester, termasuk pupuk agar petani yakin bahwa persawahan ini bisa produktif dan menjadi sumber penghasilan bagi mereka,” jelas Aribun.

Selain itu, Aribun juga menyoroti pentingnya sistem pengairan yang baik agar lahan persawahan tidak terpapar air payau.

“Kita ini kan dekat Way Sekampung. Bagaimana air Way Sekampung tidak terbuang ke laut, bagaimana memaksimalkannya agar air asin dari bawah tidak naik dan air tawar dari atas bisa tertahan atau terbendung. Tapi langkah awalnya, kita minta dari Way Pisang Sukapura agar dibangun Bendungan Punggung Gajah supaya airnya bisa masuk ke Siring Sukapura, lari ke Kuala Sekampung, dan masuk ke Bandar Agung. Kita minta juga nanti kepada Balai Besar agar di bawah Patung Udang dibangun bendungan besar irigasi yang bisa mengairi dua kecamatan, Sragi dan Ketapang, dengan luas lahan kurang lebih 12 ribu hektare,” pungkasnya. ( Mat )

Continue Reading

Trending