Connect with us

Lampung Selatan

Suhadirin anggota DPRD Lampung Selatan Laksanakan Reses Di Desa Bulok

Published

on

Suhadirin anggota DPRD Lampung Selatan Laksanakan Reses Di Desa Bulok

 

Lampung Selatan– Suhadirin anggota Dewan Pereakilan Rakyat Daerah Lampung Selatan gelar reses di Desa Bulok Kalianda Lampung Selatan, Kamis (17/4/2025).

Hadir pada acara tersebut, kepala Desa Bulok Samsudin AR dan Perangkat Desa setempat, Kepala Dusun, ketua BPD, ketua LPM, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para undangan.

Acara reses anggota DPRD Lamsel ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Lampung Selatan.

Kepala Desa Bulok dalam sambutannya mrnyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran anggota DPRD Lamsel dari Fraksi Nasdem tersebut di wilayahnya untuk menyerwp aspirasi warga setempat.

“Akan ada banyak usulan masyarakat Desa Bulok yang akan disampaikan kepada Pak Dewan kita, bapak Suhadirin.Sebagai kepala desa saya ucapkan terimakasih atas kehadiran bapak anggota dewan di desa kami. Mudah-mudahan pertemuan ini mendapat barokah,”jelas Kades Bulok.

Pada sesi penyampaian aspirasi, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bulok, Tohir menyampaikan usulan pembangunan jalan usaha tani. “Usulan kami pembangunan jalan usaha tani dari dusun 3 menuju dusun 1. Itu yang kami harapkan, karena didisini kelemahannya untuk mengeluarkan hasil bumi merasa kesulitan dengan kondisi jalan,”harapnya.

Selain usulan jalan usaha tani, warga yang hadir pada reses perdana Anggota DPRD Lamsel Suhadirin di tahun 2025 ini juga mrnyampaikan aspirasi pembangunan saluran drainase atau talud, bantuan pengadaan air bersih/sumur bor. Bantuan mesin pengolahan tanan/bajak. Usulan bantuan mobil siaga. Kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jaya Tapis Bulok mengusulkan bantuan mesin bordir.

Menanggapi aspirasi warga, Suhadirin mengatakan semua pembangunan itu sangat penting dan semua usulan warga telah dicatat. Untuk itu, anggota fraksi Nasdem Lamsel ini akan memasukan usulan warga ini ke Pokir DPRD.

“Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu. Semua usulan telah dicatat dan proposalnya akan saya bawa. Saya gak pernah mau janji tapi saya akan perjuangkan. Kalau gol, saya ngomong, “ungkapnya.

Diakhir acara, Suhadirin memberikan tangki semprot elektrik kepada 2 kelompok tani, satu unit untuk masing-masing kelompok.

 

Penulis : Anesmi

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Petani Palas Keluhkan Sulitnya Penjualan Gabah, Dinas TPHP Belum ada Solusi

Published

on

By

Petani Palas Keluhkan Sulitnya Penjualan Gabah, Dinas TPHP Belum ada Solusi

Ungkapselatan.com, Palas — Petani di Desa Kalirejo, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, mengeluhkan sulitnya menjual gabah hasil panen mereka. Keluhan ini mencuat setelah sebuah video berdurasi satu menit viral, memperlihatkan sejumlah ibu-ibu menyampaikan kesulitan mereka.

Salah satu petani, Wati, mengungkapkan bahwa sebanyak 40 karung padi miliknya belum terserap oleh pembeli selama 2 hari setelah panen.

“Gudangnya penuh, jadi padinya masih di rumah. Sudah saya tawarkan ke beberapa bos padi dengan harga enam ribu rupiah per kilogram, tapi tetap tidak ada yang mau,” kata Wati dalam video tersebut.

Menanggapi hal ini, Bendahara Gapoktan Tani Makmur Kalirejo, Sutarman, menyatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah menyampaikan mekanisme penjualan gabah kepada 22 kelompok tani (poktan) di Kalirejo. Setelah menerima laporan keluhan, Sutarman langsung meninjau ke rumah petani dan berupaya mencari solusi.

Ia menghubungi salah satu mitra maklon Bulog, Gusti Putu Darmawan, namun Darmawan menolak menyerap gabah dengan alasan oven pengering miliknya penuh.

“Kalau padinya roboh, bilang ke petaninya supaya dijemur dulu. Setelah kering baru bisa kita ambil. Kalau diambil sekarang, padinya bisa rusak karena oven baru bisa dipakai empat hari lagi,” jelas Darmawan melalui sambungan telepon, Sabtu (19/4/2025).

Sutarman juga menghubungi KUPT Pertanian Palas, Uning, yang menyatakan dirinya akan segera berkoordinasi dengan pihak Bulog.

“Kita laporan ke Bulog dulu,” ujar Uning.

Sementara itu, suami Wati, Suyitno, berharap agar gabah miliknya tetap bisa diserap oleh pihak terkait.

“Kami mohon gabah kami tetap diserap, berapa pun harganya kami terima. Kami belum bayar upah ojek dan kombet,” keluhnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Lampung Selatan, Bibit Purwanto, SP, M.M., saat dihubungi media melalui pesan WhatsApp, memberikan tanggapan singkat.

“Poktan mana Pak? Bisa minta nomor HP-nya? Biar tim satgas mencari solusi. Kita cari solusi, Pak,” balas Bibit Purwanto.

Hingga berita ini diturunkan, gabah milik petani Kalirejo belum juga terserap oleh pihak terkait. ( red )

Continue Reading

Trending