Connect with us

Lampung Selatan

Belum Ada Upaya Dari Dinas TPHP Lampung Selatan Untuk Menyelamatkan Lumbung Pangan

Published

on

Ungkapselatan.com, Palas – Akibat Kemarau panjang, lumbung pangan Lampung Selatan di Kecamatan terletak di
Palas Desa Sukaraja, Sukabakti, Sukamulya, Pematang Baru, Bangunan ,Palas Aji , Palas Pasemah dan Bandan Hurip, terancam Gagal panen karena sampai hari ini belum ada upaya atau solusi dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) setempat. Jum’at ( 29/9/2023 )

Kecamatan Palas dan Sragi mempunyai Hamparan Sawah Ribuan Hektar, wajar bila kecamatan tersebut di gadang– gadang sebagai Lumbung pangan Lampung Selatan , Namun sayang Di musim Gadu ini di Landa kemarau panjang, sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman padi terancam Gagal panen.

Sementara PLT KUPT pertanian Kecamatan Palas mengatakan, persoalan ini sudah di sampaikan ke dinas pertanian kabupaten pada akhir agustus lalu, namun sampai saat ini belum ada tindakan. Sawah yang berpotensi terkena kekeringan tingkat ringan, sedang, hingga potensi kekeringan tingakat tinggi.

” Sudah kami laporkan mas ke Dinas, kalau soal tindakan sudah ada bantuan sumur bor dari kementerian pertanian walaupun hanya beberapa titik sumur bor, tapi itu hanya cukup mengairi beberapa hektar saja, memang jauh jauh dari cukup,” katanya

Terkait prihal ini, Kepala Desa Palas Aji Harri Susanto membenarkan bahwa lahan pertanian Desa Palas Aji sudah mengalami kekeringan, saat ini masih tingkat sedang , namun bila dalam waktu dekat ini tidak ada curah hujan, dan tindakan dari pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, dalam hal ini sektor dari Dinas pertanian berkoordinasi dengan PLN untuk memasukan jaringan dan Gardu listrik di area pesawahan jalur 1, 2 dan 3 ,maka nasip tanaman padi petani kami akan meningkatkan menjadi kekeringan tingkat tinggi, potensi mengalami kegagalan panen .

” Saya selaku kepala desa Palas Aji memohon bantuan kepada Dinas pertanian dan PLN untuk segera memasang jaringan listrik di areal persawahan di desa kami, kalau sudah terpasang jaringan listrik itu maka para petani akan mendaftar untuk memasang kWh meteran, sehingga Sumur bor bisa di sedot mengunakan Sibel,” Ujar Herri

Pernyataan serupa juga diutarakan Ketua Gapoktan Serasan, Kakharudin yang membawahi 12 kelompok tani juga menyampaikan hamparan sawah di Desa Palas Aji seluas 255 hektar, saat ini mengalami kekeringan sedang.

Mereka sudah koordinasi dengan pihak dinas melalui PPL dan KUPT pertanian Kecamatan Palas , Bahkan mereka pun sudah menyampaikan kepada pihak PLN bagai mana kalau areal persawahan kita ajukan untuk memasang jaringan listrik, namun pihak PLN mengatakan dayanya tidak kuat lagi.

“harusnya ada Gardu supaya dayanya kuat .
untuk menarik arus mesin Sibel, satu-satu jalan solusi agar tanaman petani musim gadu ini bisa selamat, ya kita pasang Gardu listrik dan jaringan ,” Pungkasnya

Disimpulkan, solusi nya untuk menyelamatkan gagal panen adalah membuat jalur listrik di pasang Gardu khusus pertanian di area pesawahan. ( Rahmat )

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

Published

on

By

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

 

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mulai diimplementasikan secara nyata di Provinsi Lampung. Salah satunya melalui alih fungsi lahan tambak yang terbengkalai menjadi lahan pertanian produktif.

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, H. Aribun Sayunis, S.Sos., MM., meninjau langsung lokasi eks tambak udang di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, pada Jumat (30/5/2025). Di lokasi tersebut, lahan tambak yang sebelumnya tidak produktif telah diubah menjadi lahan persawahan yang mulai menunjukkan hasil menggembirakan.

“Lahan tambak udang, tambak bandeng di daerah Ketapang dan Sragi terutama di Desa Bandar Agung, Berundung, Way Sidoasih, Way Sidomukti, dan Pematang Pasir, banyak yang tidak produktif. Kebanyakan sudah terbengkalai tiga hingga lima tahun. Seperti yang kita lihat ini, yang dulunya tambak udang pada 2018, sekarang kita alihfungsikan menjadi lahan pertanian. Ini baru kita coba, baru mau panen dan kelihatannya sudah membuahkan hasil,” kata Aribun.

Ia menjelaskan, alih fungsi ini telah berhasil diterapkan di wilayah Berundung, Kecamatan Ketapang, dengan luas lahan mencapai 80 hektare, serta di Desa Bandar Agung seluas 30 hektare.

“Sudah panen dua kali, hasil panennya tujuh ton per hektare dan untuk di Desa Bandar Agung ini ada 30 hektar yang sudah dijadikan lahan persawahan,” ujarnya.

Menurutnya, langkah ini selaras dengan program Astacita yang digaungkan Presiden Prabowo, yakni mencakup swasembada, hilirisasi, dan ketahanan pangan. Untuk mendukung keberhasilan program ini, ia mendorong pemerintah agar memberikan bantuan alat dan infrastruktur pertanian yang memadai.

“Karena lokasi di sini banyak bekas galian, maka kita minta pemerintah membantu dalam pencetakan lahan dan alat seperti traktor, combine harvester, termasuk pupuk agar petani yakin bahwa persawahan ini bisa produktif dan menjadi sumber penghasilan bagi mereka,” jelas Aribun.

Selain itu, Aribun juga menyoroti pentingnya sistem pengairan yang baik agar lahan persawahan tidak terpapar air payau.

“Kita ini kan dekat Way Sekampung. Bagaimana air Way Sekampung tidak terbuang ke laut, bagaimana memaksimalkannya agar air asin dari bawah tidak naik dan air tawar dari atas bisa tertahan atau terbendung. Tapi langkah awalnya, kita minta dari Way Pisang Sukapura agar dibangun Bendungan Punggung Gajah supaya airnya bisa masuk ke Siring Sukapura, lari ke Kuala Sekampung, dan masuk ke Bandar Agung. Kita minta juga nanti kepada Balai Besar agar di bawah Patung Udang dibangun bendungan besar irigasi yang bisa mengairi dua kecamatan, Sragi dan Ketapang, dengan luas lahan kurang lebih 12 ribu hektare,” pungkasnya. ( Mat )

Continue Reading

Trending