Connect with us

Lampung Selatan

Pemdes Kuripan Salurkan BLT DD, Suhatsyah : Mudah-mudahan Bermanfaat Untuk Belanja Kebutuhan.

Published

on

Pemdes Kuripan Salurkan BLT DD, Suhatsyah : Mudah-mudahan Bermanfaat Untuk Belanja Kebutuhan

Ungkapselatan.com, Penengahan -Pemerintah Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan salurkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa (DD) tahap 1 tahun anggaran 2024, kamis 4 april 2024.

Kegiatan pembagian BLT yang berlangsung di Balai Desa Kuripan ini di mulai pukul 8:30wib dan selesai 9:30 waktu setempat. Dengan dihadiri Camat Penengahan yang diwakili oleh Sekcam hermawanto. Kepala Desa Kuripan, Sukhatsyah. Babinsa Desa Kuripan Riwadi. Bhabinkamtipmas Desa Kuripan Bripka krisna. Pendamping Desa haryono. Aparat Desa Kuripan dan warga Desa Kuripan penerima BLT DD.

BLT DD tahun 2024 ini, di salurkan kepada 25 keluarga penerima manfaat (KPM) yang ada di Desa Kuripan sebesar Rp.300.000/bulan. “Kebetulan kita masih bisa menyalurkan sebanyak 25 KPM. Penyaluran untuk bulan januari sampai maret 2024, jadi setiap KPM mendapat Rp.900.000,”kata Suhatsyah.

Bantuan ini diberikan pada warga yang tidak mendapat bantuan seperti PKH, BPNT atau sejenisnya. Untuk itu, Pemerintah Desa Kuripan berharap warga penerima manfaat bisa menggunakan bantuan ini untuk kebutuhan keluarga menjelang hari raya idhul fitri 1445 Hijriah tahun 2024. “Mudah-mudah bermanfaat untuk belanja kebutuhan pokok keluarga,”harapnya.

Suhatsyah bersyukur, pihaknya bisa menyalurkan bantuan tersebut dengan jumlah maksimal. Kerena, jika dilihat dengan desa lain yang ada di kecamatan setempat, tidak semua mencapai jumlah maksimal.

“Kita masih bisa menyalurkan BLT ini dengan jumlah maksimal, masih bisa 25 KPM. Kalau desa lain hanya sekedarnya saja, artinya di bawah jumlah kita,”urainya

Disisi lain, Pemerintah Desa Kekiling Kecamatan Penengahan Lamsel, untuk penyaluran BLT DD tahun anggaran 2024 hanya menyalurkan 10 persen dari tolal dana desa. “Dari hasil musdus lalu, kami menyapakati penyaluran BLT DD ini hanya untuk 10 KPM saja. Karena bantuan ini diperuntukan bagi masyarakat miskin ekstrim, dalam arti masyarakat yang belum mendapatkan bantuan lain, seperti PKH, BPNT dan lainnya,”jelas Kepala Desa Kekiling, Andi Saputra via telepone seluler, kamis 4 april 2024.

Prihal Bantuan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lampung Selatan, Erdiyansyah membenarkan bahwa batas maksimal penyaluran BLT DD tahun 2024 yakni sebesar 25 persen dari jumlah total dana desa. “Jumlah maksimal penyalurannya 25 persen dari dana desa, kalau batas minimalnya tidak di tentukan,”jelas Erdi via telepon seluler, kamis 4 april 2024.

Mantan Camat Penengahan ini menegaskan penyaluran BLT DD hanya untuk masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. “Penyalurannya hanya untuk masyarakat dibawah garis kemiskinan atau miskin ektrim. Dan tidak boleh kalau diluar ketentuan,”tegasnya. (Anesmi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Harga Pupuk Bersubsidi di Mekar Mulya Kecamatan Palas Tembus Rp270 ribu per Kwintal

Published

on

By

Harga Pupuk Bersubsidi di Mekar Mulya Kecamatan Palas Tembus Rp270 ribu per Kwinta

 

 

Ungkapselatan.com, Lampung selatan – Petani di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, mengeluhkan mahalnya harga pupuk bersubsidi yang dijual oleh kios resmi Gapoktan Mekar Mukti. Harga pupuk urea yang seharusnya dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah, namun petani harus menebus sebesar Rp270 ribu per kwintal.

Sebagai informasi, HET pupuk bersubsidi telah diatur oleh Kementerian Pertanian, yaitu untuk pupuk Urea sebesar Rp2.250/kg dan pupuk NPK Phonska Rp2.300/kg. Artinya, jika dalam satu kwintal harga pupuk bersubsidi hanya Rp225 ribu untuk urea, dan Rp230 ribu untuk NPK Phonska.

Menurut salah satu petani yang enggan disebutkan namanya, mahalnya harga pupuk bersubsidi di desanya sangat memberatkan petani, terutama di awal musim tanam. Ia menilai kios pupuk hanya memikirkan keuntungan besar tanpa mempertimbangkan nasib para petani kecil.

“Ini kan program dari pemerintah pusat. Kalau para kios memanfaatkan untuk cari untung besar, bagaimana nasib kami petani? Modal awal saja sudah berat, belum lagi biaya tanam dan lainnya,” ujarnya belum lama ini.

Yoyo, pemilik kios pupuk Gapoktan Mekar Mukti, membenarkan bahwa harga jual pupuk bersubsidi di kiosnya mencapai Rp270 ribu per kwintal. Ia beralasan, tingginya harga tersebut disebabkan oleh biaya operasional yang cukup besar, terutama untuk ongkos distribusi dari gudang ke kelompok tani.

“Biaya ngantar pupuk dari distributor saja saya kasih sopir Rp300 ribu. Belum lagi harus berbagi dengan pengurus kelompok, PPL, KUPT, dan kepala desa. Kalau ditanya soal nilainya, saya enggak mau komentar. Semua pak Tatang yang urus,” ujar Yoyok saat ditemui di kiosnya, Jumat 1 Agustus 2025.

Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Palas, Sugio tak menampik adanya praktik pembagian jatah dari penjualan pupuk. Ia mengaku bingung bagaimana harus menyikapi perihal kios menjual pupuk di atas harga HET.

“Memang ada jatah dari kios. Ya gimana ya? Biasanya saya di kasih Rp500 ribu tiap tahun. Uang itu di kasih ketika kegiatan RAT tahunan,” ucap Sugiyo singkat.

 

Sugio juga mengaku kebingungan ketika membuat laporan terkait penyaluran pupuk bersubsidi di Kecamatan Palas. Sebab, harga di lapangan tidak ada yang sama dengan HET dari pemerintah.

“Ya, kalau saya laporan ke pusat mau enggak mau saya laporkan harga sesuai HET. Kalau saya buat harga sesungguhnya pasti saya juga repot nantinya,” kata dia.

Disisi lain, kondisi ini membuat keresahan di kalangan petani makin meluas. Mereka meminta Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Selatan segera turun tangan untuk melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi dan harga pupuk di lapangan. Terlebih, kios tersebut diketahui berasal dari bantuan modal awal program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) senilai Rp100 juta yang berasal dari pemerintah pusat.

“Program ini kan untuk mendukung swasembada pangan. Jangan sampai tujuan baik presiden justru rusak karena ulah oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan besar,” ungkap salah satu tokoh desa yang juga meminta namanya tidak dicantumkan.

Petani berharap, ada tindakan tegas dari pemerintah daerah terhadap praktik nakal yang dilakukan oleh kios resmi. Mereka menginginkan harga pupuk bersubsidi kembali normal sesuai HET agar sektor pertanian tetap berjalan dan target ketahanan pangan bisa tercapai. (TIM)

Continue Reading

Trending