Connect with us

Lampung Selatan

Program Makan Bergizi Gratis Belum Jelas, BUMDes Maju Bersama Beli Bibit Alpukat , Arahan Kepala Desa

Published

on

Program Makan Bergizi Gratis Belum Jelas, BUMDes Maju Bersama Beli Bibit Alpukat , Arahan Kepala Desa

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama Bumi Daya menjadi sorotan publik terkait pengelolaan dana ketahanan pangan tahun anggaran 2024. Dalam keterangannya kepada media, Edi Suranto selaku ketua Badan Usaha milik Desa (BUMDes ) menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengadaan 600 batang bibit alpukat melalui rekanan, dengan harga Rp25.000 per batang.

“Setelah barang datang, saya serahkan ke desa melalui RT. Saya tidak mau ribet karena memang saya tidak dapat apa-apa dari pengadaan ini,” ungkap Edi.

Ia menyebut, dana ketahanan pangan yang telah masuk ke rekening BUMDes baru sekitar Rp50 juta. Dari jumlah tersebut, Rp20 juta dialokasikan untuk perbaikan los pasar, namun hingga kini pekerjaan tersebut belum dimulai.

Selain pengadaan alpukat, BUMDes juga merencanakan pembelian sapi. Namun, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menggunakan 20 persen anggaran belum bisa dilaksanakan lantaran belum ada proposal maupun analisis usaha. “Program MBG-nya belum jelas. Karena itu, kami fokus pada pengadaan alpukat atas rekomendasi kepala desa,” tambahnya.

Dudi Hermana selaku Kepala Desa (Kades ) Bumindaya, mengakui adanya sedikit kekurangan dalam pengadaan bibit alpukat. Lewat whatsapp “Kekurangannya kemarin hanya sedikit lagi, dan itu sudah kami upayakan untuk dilengkapi,” jelasnya.

Sementara itu, Rusli selaku pendamping desa tingkat kecamatan menegaskan pentingnya analisis usaha dalam setiap kegiatan BUMDes. “Kalau desa punya lahan bisa dipakai, kalau tidak ya sewa. Yang jelas, kegiatan pengadaan 2024 harus selesai di tahun 2024. Kalau lewat, itu pelanggaran,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pengelolaan BUMDes wajib berlandaskan transparansi, partisipasi masyarakat, keberlanjutan, pelayanan publik, dan kolaborasi.(Joe)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

Published

on

By

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

 

– Proyek perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Selatan di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, menjadi sorotan warga. Pasalnya, pekerjaan yang telah berjalan beberapa waktu itu dinilai berjalan lamban dan belum menunjukkan perkembangan berarti di lapangan.

“Warga banyak bertanya, kenapa pekerjaan ini begitu lambat. Baru pemasangan tiang tower, pengalihan pipa belum sama sekali — jangankan sampai tersambung ke rumah-rumah,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Jumat (10/10/2025).

Keluhan warga bukan tanpa alasan. Dari pantauan di lokasi, aktivitas pekerjaan tampak berjalan tidak maksimal. Padahal, proyek ini diharapkan segera selesai agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi.

Ketika awak media mencoba mengonfirmasi keterlambatan tersebut, salah satu orang kepercayaan dari pihak rekanan pelaksana menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada keterlambatan pengiriman material dari pemasok. Ia juga menyinggung bahwa pekerjaan di lapangan tidak menggunakan standar keselamatan Kesehatan kerja (K3).

“Ya gimana? Materialnya datang lambat. Saya disuruh langsung komunikasi ke Pak Tedy sebagai pelaksana. Semua arahan juga dari Pak Kades,” jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, proyek perluasan SPAM ini dikerjakan oleh PT Risky Utama Jaya Abadi dengan nilai kontrak Rp445.774.980,00, sesuai Nomor Kontrak 39/KTR/KONS-CK/DPUR-LS/APBD/2025. Adapun waktu pelaksanaan ditetapkan selama 120 hari kalender.

Saat ditanya terkait jumlah sambungan rumah (SR) yang mencapai 98 titik serta panjang jaringan pipa yang digali, pihak rekanan mengaku belum bisa memberikan keterangan pasti.

“Saya sendiri bingung, penggalian dan penyambungan ke rumah warga belum merata,” ujarnya.

Diketahui, proyek SPAM di Desa Mekar Mulya ini sebelumnya juga pernah dilaksanakan pada tahun 2024 oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lampung Selatan sebagai bagian dari program pemulihan dampak El Nino. Namun, pada tahun 2025 proyek tersebut kembali dilanjutkan di bawah Dinas PUPR Lampung Selatan.

Sayangnya, program lanjutan ini kini justru menuai sorotan publik karena progresnya di lapangan dinilai lambat dan tidak sesuai harapan masyarakat. Warga berharap pemerintah daerah dapat segera turun tangan agar pelaksanaan proyek ini berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. ( Tim)

Continue Reading

Trending