Connect with us

Lampung Selatan

Terkait Adanya Dugaan Perundungan Siswa, ini Penjelasan Kepala SMA Kebangsaan Lampung

Published

on

Terkait Adanya Dugaan Perundungan Siswa, ini Penjelasan Kepala SMA Kebangsaan Lampung

Jurnalline. com, Lampung Selatan – Terkait adanya dugaan perundungan atau bully yang dilakukan oleh beberapa siswa senior kepada adik kelas yang terjadi di ruang lingkup sekolah membuat Kepala SMA Kebangsaan Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, buka suara.

Saat di konfirmasi diruang kerjanya, Kepala SMA Kebangsaan Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Wempy Prastomo Bhakti, S.Pd., Gr., M.M, tidak menampik adanya peristiwa kekerasan yang melibatkan antar siswa tersebut.

“Memang benar terjadi tindak pelanggaran oleh beberapa siswa kelas XII terhadap adiknya kelas XI,” ujarnya. Minggu (15/9/2024).

Kejadian tersebut, lanjut Wempy, berawal terjadi di kantin koperasi sekolah, kemudian di panggil ke kamar mandi dan disitu mendapat kekerasan berupa pukulan dan penamparan serta di tinju di bagian dada.

“Kemarin yang diduga melakukan kekerasan telah kami dapatkan semua dan telah kami BAP, setelah itu nanti malam rapat pengurus menentukan sanksi hukuman sesuai peraturan urusan dinas dalam atau PUDD,” lanjutnya.

Kepala SMA Kebangsaan itu juga menjelaskan, dari keterangan yang didapatnya terdapat 4 orang pelajar yang diduga melakukan tindak kekerasan.

“Kami rasa keterangan dari terduga pelaku itu sudah cukup untuk kami menentukan apa yang menjadi sanksi selanjutnya dari sekolah. Kita tidak membenarkan, disekolah ini tidak ada aturan apapun yang membolehkan untuk senior mengambil tindakan,” terangnya.

Disinggung terkait kekerasan itu sudah menjadi tradisi di sekolah oleh siswa senior kepada juniornya, melihat ini bukan pertama kali terjadi, Wempy menampik lantaran itu hanya dari ulah oknum siswa yang berkelakuan tidak baik.

“Tradisi itu tidak ada atau dari sekolah tidak ada budaya-budaya seperti ini, kami tidak ciptakan budaya seperti ini adalah ulah oknum siswa,” tegasnya.

Ditanya terkait pihak keluarga diduga korban perundungan di sekolah yang telah melaporkan kepada pihak berwajib dalam hal ini ke Mapolres Lampung Selatan, Kepala SMA Kebangsaan itu menanggapi tetap menghargai semua keputusan dari keluarga siswa.

“Kami pada prinsipnya semua keputusan tetap kita hargai, mungkin orang tua ada upaya-upaya yang akan dilakukan dan ranah kita tetap kita selesaikan dengan SOP yang ada di sekolah,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya dengan judul “Miris, Siswa Berprestasi Diduga Menjadi Korban Perundungan di SMA Kebangsaan Lampung”.

ES (43) orang tua kandung BA (16) siswa kelas XI SMA Kebangsaan Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, yang diduga telah menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh kakak tingkatnya IB, TP, EZ dan DT, telah melapor ke Polres setempat.

Saat di konfirmasi di kediamannya, beralamatkan di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, BA (16) menceritakan kronologi kejadian yang menimpa dirinya.

Berawal saat sedang apel malam BA dipanggil oleh seniornya TP untuk menghadap di kantin koperasi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang beralamatkan di Jalan Trans Sumatera, Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.

“Setelah bertemu di kantin koperasi, saya di suruh ngikutin RK kearah aula, terus di bawa menuju ke kamar mandi oleh TP, ga taunya didalam kamar mandi itu sudah ada IB yang menggunakan topeng, dari ciri-cirinya saya tau persis dia, terus lampunya padam,” ujarnya.

Setelah itu, lanjut Siswa yang tercatat sebagai Juara 1 kumite +52 Kg Cadet Putra dalam ajang Darmapala Karate Championship 2024, IB dan RK meninggalkannya sendiri didalam toilet, kemudian tidak lama setelah itu mereka kembali bersama rekannya yang lain.

“Saya disudutkan diruangan toilet itu dan ditanya oleh EZ salah seorang dari mereka, tahu tidak kesalahan mu?, tanya EZ pada saya, saya bilang tidak tahu bang, karena emang saya tidak tahu kesalahan saya apa,” jelasnya.

“Kemudian EZ bilang, abang ini sudah capek nahan-nahan kamu dan menjelaskan kepada saya bahwa kesalahan saya itu terletak pada rambut dan saya berfikir jika karena itu kenapa sampai seperti ini perlakuan mereka, disana kawan-kawan saya banyak yang lebih panjang rambutnya, namun perlakuannya tidak seperti yang saya dapatkan,” sambungnya sembari mengingat kejadian malam itu sambil mata berkaca-kaca.

BA (16) juga menceritakan, pertama kali yang melakukan kekerasan terhadap dirinya adalah EZ dengan melakukan tamparan di wajah bagian pipi kirinya, kemudian IB juga turut menampar serta memukulnya di bagian ulu hati yang membuat dirinya jatuh terduduk karena merasakan sesak yang menyakitkan.

“Kemudian agak lama saya bersandar di tembok terus mencoba untuk bangun, kemudian datang TP nampar dibagian pipi kiri, lalu datang DT ikut nampar dibagian pipi kanan, terus IB maju lagi menampar saya 2 kali di pipi bagian kiri dan kanan yang membuat saya jatuh untuk yang kedua kalinya, membuat penglihatan saya gelap berkunang-kunang,” paparnya.

Setelah itu, masih menurut pengakuan BA (16), kakinya di main-mainkan dan di perintah untuk bangun kembali, dengan keadaan sudah sangat pasrah, IB mengepalkan kembali kedua tangannya dan dipukulkan secara bersamaan di dada bagian kanan dan kiri yang membuat BA merasakan tubuhnya tambah sesak.

“Seingat saya yang terjadi pada Senin (9/9) malam sekitar pukul 21.30 WIB, di toilet aula lingkungan sekolah, terdapat 10 orang senior saya di tempat kejadian dan yang melakukan kekerasan terhadap saya ada 4 orang, IB, TP, EZ dan DT, yang lainnya menyaksikan,” tutupnya.

Hal senada juga disampaikan ES (43) selaku ayah kandung dari BA (16), bahwa dirinya tidak dapat menerima apa yang telah terjadi terhadap anak kandungnya di sekolah kader pemimpin tersebut.

“Saya tidak terima, saya sangat kecewa, anak saya sekolah disitu bayarnya mahal, luar biasa biayanya, bukan untuk mendapatkan perlakuan seperti ini, saya serahkan anak saya di sekolah itu untuk di didik dengan baik, untuk masa depannya,” ucapnya.

Ayah dari diduga korban perundungan itu pun berharap, agar para terlapor segera di tindak sesuai dengan apa yang telah diperbuat dan meminta kepada pihak sekolah SMA Kebangsaan Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, untuk mengeluarkan mereka dikarenakan sudah mencoreng wajah pendidikan dan merusak citra sekolah tersebut.

“Atas peristiwa itu anak saya mengalami trauma mendalam dan masih merasakan sakit di bagian perut dan dada serta menyebabkan wajahnya lebam dan saya telah melaporkan kejadian ini ke Polres Lampung Selatan,” pungkasnya. (Tim)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Anggota DPRD Lampung Selatan Suhadirin Gelar PIPWK di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa

Published

on

By

Anggota DPRD Lampung Selatan Suhadirin Gelar PIPWK di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan dari fraksi Nasdem, Suhadirin gelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Wawasan Kebangsaan (PIPWK) di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa, Sabtu (17/5/2025).

Hadir pada acara sosialisasi ini Kepala dan aparat desa setempat, BPD, LPM, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para undangan.

Kepala Desa Sukaraja, Muhammad Yusuf dalam sambutannya ucapkan terima kasih atas kehadiran Suhadirin anggota DPRD Lamsel yang telah memilih wilayahnya untuk sosialisasi pembinaan IPWK.

“Terima kasih kepada bapak Suhadirin telah hadir di desa kami. Mudah-mudahan apa yang akan disampaikan tentang kegiatan sosialisasi IPWK bermanfaat bagi masyarakat kedepan, “kata Kades Yusuf.

Ia berharap kedepan, anggota komisi II DPRD Lamsel ini bisa membantu segala program yang ada di desanya. Ia juga berharap kepada masyarakat yang hadir selalu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Masyarakat Sukaraja setiap jum’at selalu bergotong royong, persatuan dan kesatuannya masih kuat.Buktinya, banyak kelompok-kelompok nelayan, itu saja sudah membuktikan nilai pancasila. Saya berharap masyarakat yang hadir dalam acara ini bisa mengambil hikmah dari materi yang disampaikan oleh pemateri dan dapat selalu diterapkan dalam khidupan sehari-hari, “Harap Yusup.

Sementara, Suhadirin yakin masyarakat Desa Sukaraja telah menerapkan nilai-nilai pancasila kerena nilai pancasila telah membumi di masyarakat diwilayah setempat.

“Saya yakin warga di Desa Sukaraja ini orangnya baik-baik semua. Terkait ideologi pancasila! ini memang sudah tumbuh dan membumi masyarakat kita. Terbukti, dengan adanya suku yang berbeda-beda. Selain suku lampungada yang dari banten, sumatera barat dan lainnya, “Ungkap Suhadirin.

Ditengah acara, Anggota Komisi II DPRD Lamsel ini mengadakan kuis dan memberikan hadiah bagi 5 orang peserta kuis yang mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

Selanjutnya, Supana Spdi sebagai pemateri dalam acara sosialisasi pembinaan IPWK ini menerangkan, kegiatan ini memiliki landasan hukum yakni Permendagri 71 tahun 2012 tentang pedoman pendidikan wawasan kebangsaan pasal 1 Ayat: Pertama, Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan Dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi pancasila, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kedua, Permendagri 84 Tahun 2022 tentang pedoman penyusunan APBD 2025.

Ketiga, Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan nomor 9 tahun 2022 tentang APBD Kabupaten Lampung Selatan tahun anggaran 2025. Keempat, peraturan bupati (Perbub) Kabupaten Lampung Selatan nomor 83 tahun 2022 tentang penjabaran APBD Kabupaten Lampung Selatan tahun anggaran 2025.

“Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan berdasarkan lima sila, “jelasnya.

Mantan Kepala SDN Kedaton Kalianda ini menjelaskan fungsi pancasila adalah sebagai ideologi negara yakni menyatukan bangsa indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan serta persatuan. Membimbing dan mengarahkan bangsa indonesia dalam mencapai tujuan bernegara.

Pancasila juga berfungsi memberi kemauan guna memelihara dan mengembangkan identitas bangsa indonesia.

Menerangi serta mewujudkan keadaan, kritis terhadap adanya upaya dalam mewujudkan cita-cita dalam pancasila. Pancasila Sebagai pedoman dalam kehidupan bangsa indonesia upaya menjaga keutuhan dan memperbaiki kehidupan bangsa indonesia.

“Peranan pancasila itu sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, filsafat bangsa, kepribadian bangsa. Peranan pancasila sebagai ideologi nasional. Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum dan pancasila juga berperan sebagai tujuan negara, “jelas Pak Usup sapaan akrabnya.

Wawasan kebangsaan, kata Pak Usup, adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur dan sejahtera. Hakekat wawasan kebangsaan adalah keutuhan nasional

Asas wawasan kebangsaan terdiri dari kepentingan/tujuan yang sama, solidaritas, keadilan, kerjasama, kejujuran, kesetiaan terhadap kesepakatan.

Makna wawasan kebangsaan, lanjut Pak Usup, mengamanatkan kepada semua warga negara untuk menempatkan persatuan, kesatuan dan kepentingan bangsa diatas kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu sehingga dapat mempertahankan keutuhan NKRI berdasarkan bhineka tunggal ika agar terwujudkan bangsa yang maju, sejahtera serta sejajar bangsa lain. Wawasan kebangsaan harus selalu berlandaskan pancasila, yaitu sebagai ideologi bangsa Indonesia serta berhasil menjalankan misi itu ditengah kehidupan tata negara di dunia.

Nilai-nilai Wawasan kebangsaan : menghargai harkat serta juga martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Mencintai tanah air serta bangsa. Demokrasi serta kedaulatan rakyat. Tekad bersama seluruh warga negara mewujudkan Indonesia yang bebas. Merdeka serta bersatu. Masyarakat yang adil dan makmur serta kesetiakawanan sosial.

“Diwilayah kita ada adat istiadat. Saya ambil contoh yang ada di Lampung yakni marga legun. Marga legun adalah sebuat potret kelompok adat yang tengah/sedang merawat, menjaga, berkelanjutan budaya yang menjadi identitas kelompok adatnya. Dalam adat lampung untuk bujenong harus menyiapkan temoat ibadah, ini berkaitan dengan sila pertama yakni ketuhanan yang maha esa. Itu masih terasa. Ada istilah Nemui Nyimah yang artinya sikap ramah tamah dan murah hati. Di daerah kita ini menjadi kebanggaan tersendiri. Ada lagi, istilah Nengah Nyappokh maknanya adalah sikap toleran antar sesama dan mudah berbaur dalam masyarakat. Itu menandakan nilai-nilai pancasila yakni rasa persatuan. Kenapa saya ambil contoh marga legun karena bapak Suhadirin ini merupakan punggawa di Marga Legun. Bapak Suhadirin ini diberi gelar oleh Pangeran Marga Legun yakni Raden Tihang Marga. Itu salah satu contoh yang kami ambil dari marga legun, “pungkasnya.

 

Penulis : Anesmi

Continue Reading

Trending