Connect with us

Lampung Selatan

Wakil Ketua 1 DPRD Lampung Selatan, Agus Sartono mendampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan 

Published

on

Wakil Ketua 1 DPRD Lampung Selatan, Agus Sartono mendampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Wakil Ketua DPRD Lampung Selatan, Agus Sartono mendampingi Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengunjungi pabrik pakan PT Charoen Pokphand Feedmill di Lampung, Jum’at (8/3/2024).

Dalam kunjungannya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengapresiasi kinerja Pinsar Lampung yang telah membantu menjaga pasokan jagung untuk peternak.

Ini akan membantu stabilitas harga telur dan daging ayam, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Menurutnya, penjagaan pasokan jagung akan membantu stabilitas harga telur dan daging ayam, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“ Untuk Pinsar, terima kasih atas bantuan jagung kepada peternak di Lampung. Sekarang pasokan jagung semakin lancar, ” katanya.

Sementara itu Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan, Agus Sartono mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang telah berkunjung ke Lampung Selatan.

“ Saya berharap dengan kunjungan Mendag dapat meningkatkan penyerapan jagung lokal dengan harga yang stabil dan menjaga stabilitas harga dan pasokan telur, ” ungkapnya.

Selain Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan juga Plt. Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto ; Staf Khusus Mendag Bidang Peningkatan Ekspor dan Perluasan Pasar Luar Negeri, Alhilal Hamdi ; dan Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto turut mendampingi Mendag. ( ** )

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

Published

on

By

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

 

– Proyek perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Selatan di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, menjadi sorotan warga. Pasalnya, pekerjaan yang telah berjalan beberapa waktu itu dinilai berjalan lamban dan belum menunjukkan perkembangan berarti di lapangan.

“Warga banyak bertanya, kenapa pekerjaan ini begitu lambat. Baru pemasangan tiang tower, pengalihan pipa belum sama sekali — jangankan sampai tersambung ke rumah-rumah,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Jumat (10/10/2025).

Keluhan warga bukan tanpa alasan. Dari pantauan di lokasi, aktivitas pekerjaan tampak berjalan tidak maksimal. Padahal, proyek ini diharapkan segera selesai agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi.

Ketika awak media mencoba mengonfirmasi keterlambatan tersebut, salah satu orang kepercayaan dari pihak rekanan pelaksana menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada keterlambatan pengiriman material dari pemasok. Ia juga menyinggung bahwa pekerjaan di lapangan tidak menggunakan standar keselamatan Kesehatan kerja (K3).

“Ya gimana? Materialnya datang lambat. Saya disuruh langsung komunikasi ke Pak Tedy sebagai pelaksana. Semua arahan juga dari Pak Kades,” jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, proyek perluasan SPAM ini dikerjakan oleh PT Risky Utama Jaya Abadi dengan nilai kontrak Rp445.774.980,00, sesuai Nomor Kontrak 39/KTR/KONS-CK/DPUR-LS/APBD/2025. Adapun waktu pelaksanaan ditetapkan selama 120 hari kalender.

Saat ditanya terkait jumlah sambungan rumah (SR) yang mencapai 98 titik serta panjang jaringan pipa yang digali, pihak rekanan mengaku belum bisa memberikan keterangan pasti.

“Saya sendiri bingung, penggalian dan penyambungan ke rumah warga belum merata,” ujarnya.

Diketahui, proyek SPAM di Desa Mekar Mulya ini sebelumnya juga pernah dilaksanakan pada tahun 2024 oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lampung Selatan sebagai bagian dari program pemulihan dampak El Nino. Namun, pada tahun 2025 proyek tersebut kembali dilanjutkan di bawah Dinas PUPR Lampung Selatan.

Sayangnya, program lanjutan ini kini justru menuai sorotan publik karena progresnya di lapangan dinilai lambat dan tidak sesuai harapan masyarakat. Warga berharap pemerintah daerah dapat segera turun tangan agar pelaksanaan proyek ini berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. ( Tim)

Continue Reading

Trending