Connect with us

Lampung Selatan

Bantuan Bibit Sudah Tersalurkan Sebanyak 78.325 kg Untuk Petani Sawah Terdampak Banjir 

Published

on

Bantuan Bibit Sudah Tersalurkan Sebanyak 78.325 kg Untuk Petani Sawah Terdampak Banjir

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Dinas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan Lampung Selatan akan mengupayakan bantuan operasional tanam untuk para petani yang sawahnya terdampak banjir beberapa waktu lalu.

Demikian yang dikatakan Kepala Dinas TPHBun Bibit Purwanto kepada media ini di Gor Way Handak Kalianda, Kamis (13/2/2025).

” Kita (DTPHBun_red) coba berusaha nanti. Ya! Kita berusaha mudah-mudahan dapat. Kalau bantuan bibit padi sudah disalurkan jumlahnya 78.325 kg, “kata Bibit.

Bibit mengaku telah menyampaikan permintaan para petani sawah tersebut kepada Ketua MPR RI Ahmad Muzani disaksikan gubernur lampung terpilih Rahmat Mirzani Djausal dan wakil bupati terpilih Lamsel Syaiful Anwar

saat tinjau warga Kecamatan Palas yang terdampak banjir.

“Ya, bakal ada upaya. Kemarin sudah kita sampaikan kepada Ketua MPR RI Ahmad Muzani, dan didengar langsung pak gubernur terpilih Rahmat Mirzani Djausal, Pak wakil Bupati Syaiful Anwar juga ada saat wawancara di pinggir sawah itu saat tinjau tanggul di Kecamatan Palas, “jelas Bibit.

Sawah terdampak banjir di Lampung selatan, lanjut Bibit, seluas 7.185 hektar. Puso I seluas 3133 hektar dan

puso II seluas 2147 hektar.

Total sawah yang puso sampai dengan saat ini tercatat 5.280 hektar.

Ketika ditanya terkait klaim asuransi Jasindo (Jasa Asuransi Indonesia_red), Bibit menerangkan Pemkab Lamsel belum melakukan penandatangan kerjasama untuk tahun 2025.

“Kalau yang 2025, belum ada MoU (Memorandum of Understanding/Nota kesepakatan_red) lagi dengan Jasindo. Karena belum ada arahan dari provinsi ataupun Kementan terkait subsidi dari pemerintah,”terangnya.

Sebelumnya, Alpani Joeando mewakili para petani Kecamatan Palas Lampung Selatan yang sawah nya terdampak banjir telah menyampaikan permohonan bantuan dana operasional atau biaya tanam kepada Pj. Sekdakab Lampung Selatan, Intji Indriati ketika meninjau tanggul yang jebol di area persawahan sekitar Desa Palas Pasemah Kecamatan Palas, Lamsel, Selasa (11/2025).

“Saya mewakili para petani, sawah saya di Desa Bandanhurip padi nya tenggelam. Untuk mendukung program pemerintah pusat, permasalahannya sekarang ini ada gak bantuan dana untuk tanam kembali khususnya untuk petani di Desa Palas Aji, Palas Pasemah, Mekar Mulya dan Bandan Hurip yang diperkirakan kurang lebih 4000 hektar, “ungkap Joe kepada Sekdakab lamsel.

Untuk lahan satu perempat hektar, kata Joe, biaya bajak Rp.450.000., biaya tanam Rp 450

Bibit 1 kampil Rp100.000.

Obat-obatan Rp500.000. Pupuk 2 kwintal Rp550.000. Jika ditotal biaya operasional sekali tanam jumlahnya Rp.2.050.000 (dua juta lima puluh ribu rupiah.

“Karena kami para petani ini gak cuma dua tiga kali betanam bahkan sudah mau ke enam kali selama musim ini bertanam dimusim rendeng (musim hujan_red). Istilahnya, kami sudah gak punya modal lagi untuk bertanam. Jadi, untuk mendukung ketahanan pangan, kami butuh bantuan itu (bantuan biaya_red). Ini aspirasi kami para petani palas, mohon dibantu, “harapnya. ( Anesmi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

Published

on

By

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

 

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mulai diimplementasikan secara nyata di Provinsi Lampung. Salah satunya melalui alih fungsi lahan tambak yang terbengkalai menjadi lahan pertanian produktif.

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, H. Aribun Sayunis, S.Sos., MM., meninjau langsung lokasi eks tambak udang di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, pada Jumat (30/5/2025). Di lokasi tersebut, lahan tambak yang sebelumnya tidak produktif telah diubah menjadi lahan persawahan yang mulai menunjukkan hasil menggembirakan.

“Lahan tambak udang, tambak bandeng di daerah Ketapang dan Sragi terutama di Desa Bandar Agung, Berundung, Way Sidoasih, Way Sidomukti, dan Pematang Pasir, banyak yang tidak produktif. Kebanyakan sudah terbengkalai tiga hingga lima tahun. Seperti yang kita lihat ini, yang dulunya tambak udang pada 2018, sekarang kita alihfungsikan menjadi lahan pertanian. Ini baru kita coba, baru mau panen dan kelihatannya sudah membuahkan hasil,” kata Aribun.

Ia menjelaskan, alih fungsi ini telah berhasil diterapkan di wilayah Berundung, Kecamatan Ketapang, dengan luas lahan mencapai 80 hektare, serta di Desa Bandar Agung seluas 30 hektare.

“Sudah panen dua kali, hasil panennya tujuh ton per hektare dan untuk di Desa Bandar Agung ini ada 30 hektar yang sudah dijadikan lahan persawahan,” ujarnya.

Menurutnya, langkah ini selaras dengan program Astacita yang digaungkan Presiden Prabowo, yakni mencakup swasembada, hilirisasi, dan ketahanan pangan. Untuk mendukung keberhasilan program ini, ia mendorong pemerintah agar memberikan bantuan alat dan infrastruktur pertanian yang memadai.

“Karena lokasi di sini banyak bekas galian, maka kita minta pemerintah membantu dalam pencetakan lahan dan alat seperti traktor, combine harvester, termasuk pupuk agar petani yakin bahwa persawahan ini bisa produktif dan menjadi sumber penghasilan bagi mereka,” jelas Aribun.

Selain itu, Aribun juga menyoroti pentingnya sistem pengairan yang baik agar lahan persawahan tidak terpapar air payau.

“Kita ini kan dekat Way Sekampung. Bagaimana air Way Sekampung tidak terbuang ke laut, bagaimana memaksimalkannya agar air asin dari bawah tidak naik dan air tawar dari atas bisa tertahan atau terbendung. Tapi langkah awalnya, kita minta dari Way Pisang Sukapura agar dibangun Bendungan Punggung Gajah supaya airnya bisa masuk ke Siring Sukapura, lari ke Kuala Sekampung, dan masuk ke Bandar Agung. Kita minta juga nanti kepada Balai Besar agar di bawah Patung Udang dibangun bendungan besar irigasi yang bisa mengairi dua kecamatan, Sragi dan Ketapang, dengan luas lahan kurang lebih 12 ribu hektare,” pungkasnya. ( Mat )

Continue Reading

Trending