Connect with us

Lampung Selatan

Perseteruan Wali Murid Dan Kepala Sekolah Telah Berahir Berdamai 

Published

on

Perseteruan Wali Murid Dan Kepala Sekolah Telah Berahir Berdamai

 

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Perseteruan antara Kepala SDN Palas Aji Kecamatan Palas Lampung Selatan Novivaini S.Pd.SD

dengan FEBRINA INDRIANI wali murid telah berakhir damai, Selasa ( 3/8/2024.)

Berdamainya kedua belah pihak ini atas kesadaran dan tertuang dalam surat kesepakatan damai bermaterai, tertanggal 3 september 2024 dengan disaksikan oleh Didi Heryanto, Samsul Farizal dan Robudin.

Hasil kesepakatan damai ini ada 3 poin. Pertama, Febrina Indriani selaku wali murid dibebaskan dari pungutan apa pun yang bentuknya sumbangan- sumbangan di SDN Palas Aji. Wali murid ini bersedia menitipkan putranya hingga selesai untuk didik dan diajar di SDN Palas Aji tanpa dibedakan dengan siswa lain.

Selanjutnya, poin 3 : kedua belah pihak saling memaafkan dan berjanji untuk tidak terulang kembali kejadian serupa.

Perjanjian damai ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa paksaan pihak mana pun.

“Sudah selesai bang, kami sepakat untuk berdamai. Terima kasih pada abang-abang semua yang telah membantu saya menyelesaikan permasalahan ini,”ungkap Febrina Indriani.

Wali murid yang berstatus single mom ini pun bersedia menghapus postingan vidio yang berisikan pertengkaran kemarin itu.

” Ya, saya akan hapus postingan di facebook itu,”ucapnya.

Hal senada juga diutarakan Kepala SDN Palas Aji, Novivaini yang mengatakan dirinyantelah meminta maaf kepada wali murid dan kedua belah pihak telah berdamai.

“Persolan sudah selesai sampai disini. Saya mohon maaf atas kejadian kemarin itu. Mohon maklum, saya disini memikul beban berat. Mudah-mudahan kedepannya lebih baik lagi,”ungkapnya secara tulus. ( saman)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

Published

on

By

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

 

– Proyek perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Selatan di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, menjadi sorotan warga. Pasalnya, pekerjaan yang telah berjalan beberapa waktu itu dinilai berjalan lamban dan belum menunjukkan perkembangan berarti di lapangan.

“Warga banyak bertanya, kenapa pekerjaan ini begitu lambat. Baru pemasangan tiang tower, pengalihan pipa belum sama sekali — jangankan sampai tersambung ke rumah-rumah,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Jumat (10/10/2025).

Keluhan warga bukan tanpa alasan. Dari pantauan di lokasi, aktivitas pekerjaan tampak berjalan tidak maksimal. Padahal, proyek ini diharapkan segera selesai agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi.

Ketika awak media mencoba mengonfirmasi keterlambatan tersebut, salah satu orang kepercayaan dari pihak rekanan pelaksana menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada keterlambatan pengiriman material dari pemasok. Ia juga menyinggung bahwa pekerjaan di lapangan tidak menggunakan standar keselamatan Kesehatan kerja (K3).

“Ya gimana? Materialnya datang lambat. Saya disuruh langsung komunikasi ke Pak Tedy sebagai pelaksana. Semua arahan juga dari Pak Kades,” jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, proyek perluasan SPAM ini dikerjakan oleh PT Risky Utama Jaya Abadi dengan nilai kontrak Rp445.774.980,00, sesuai Nomor Kontrak 39/KTR/KONS-CK/DPUR-LS/APBD/2025. Adapun waktu pelaksanaan ditetapkan selama 120 hari kalender.

Saat ditanya terkait jumlah sambungan rumah (SR) yang mencapai 98 titik serta panjang jaringan pipa yang digali, pihak rekanan mengaku belum bisa memberikan keterangan pasti.

“Saya sendiri bingung, penggalian dan penyambungan ke rumah warga belum merata,” ujarnya.

Diketahui, proyek SPAM di Desa Mekar Mulya ini sebelumnya juga pernah dilaksanakan pada tahun 2024 oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lampung Selatan sebagai bagian dari program pemulihan dampak El Nino. Namun, pada tahun 2025 proyek tersebut kembali dilanjutkan di bawah Dinas PUPR Lampung Selatan.

Sayangnya, program lanjutan ini kini justru menuai sorotan publik karena progresnya di lapangan dinilai lambat dan tidak sesuai harapan masyarakat. Warga berharap pemerintah daerah dapat segera turun tangan agar pelaksanaan proyek ini berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. ( Tim)

Continue Reading

Trending