Connect with us

Lampung Selatan

Cepat dan Tanggap, Dinkes Lamsel Telah Fasilitasi Bayi Penderita Hidrosefalus di Kecamatan Katibung

Published

on

Cepat dan Tanggap, Dinkes Lamsel Telah Fasilitasi Bayi Penderita Hidrosefalus di Kecamatan Katibun

 

Ungkapselatan. com, Katibung- Terkait adanya pemberitaan M. Darul Mahendra, bayi berusia 1 bulan, penderita Hidrosefalus di Desa Sidomekar, Kecamatan Katibung, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, dinilai cepat dan tanggap dalam menangani pasien.

Saat dikonfirmasi, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Hari Surya Wijaya, S.K.M., M.M menyatakan, melalui UPTD Puskesmas Katibung secara berkala telah dilakukan kunjungan ke rumah pasien untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan bayi.

“Dan kami telah memfasilitasi untuk kartu BPJS nya dan pada hari Jumat (13/9) pasien juga telah dibuatkan surat rujukan ke rumah sakit,” ujarnya. Sabtu (21/9/2024).

Plt. Kadis Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan juga menjelaskan, terkait kondisi keluarga pasien mengalami kesulitan untuk biaya selama menunggu pasien di rumah sakit. Bahkan dari pemerintahan desa serta warga juga sudah berupaya melakukan sumbangan untuk membantu meringankan beban keluarga pasien.

“Saya sudah instruksikan ke seluruh jajaran UPT Puskesmas, untuk mendata seluruh masyarakat yang mengidap penyakit kronis di wilayah kerjanya, serta jalankan program PHN (kunjungan rumah) secara rutin dan berkala untuk memantau perkembangan kesehatan masyarakat khususnya yang beresiko,” tutupnya.

Diberitakan Sebelumnya dengan judul “Bayi Satu Bulan di Katibung Penderita Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan dari Para Dermawan”

Sangat malang nasib M Darul Mahendra, seorang bayi laki laki yang baru berusia 1 bulan menderita penyakit Hidrosefalus.

M Darul Mahendra, merupakan anak ke 3 dari pasangan Nasrip (45) dan Tuty (38). Keluarga yang berasal dari dusun Menyingo Desa Sidomekar Kecamatan Katibung Lampung Selatan ini, kini harus terbaring di rumah sakit, terlihat M Darul Mahendra menahan sakit luar biasa akibat menderita penyakit Hidrosefalus tersebut.

M Darul Mahendra hanya bisa berbaring tanpa bisa tersenyum seperti layaknya anak-anak seusia dia, yang bisa dilakukan hanya bisa menangis dan terdengar suara batuk-batuknya disela-sela pangkuan ibunya.

Menurut penuturan Tuty ibu Mahendra, penumpukan cairan di rongga otak yang dialami anaknya itu sudah terlihat sejak lahir, dimana penumpukan cairan tersebut mengakibatkan tekanan pada otak yang membuat ukuran kepala tambah membesar.

“Sejak pengidap penyakit ini, M Darul Mahendra harus rutin ke rumah sakit, sampai harus menjalani operasi di RS Abdul Muluk,” tuturnya, Jumat (20/9/2024).

Kembali dari peninjuanan awak media, terlihat M Darul Mahendra hanya bisa berbaring ditempat tidurnya, M Darul Mahendra juga harus menangis kesakitan ketika buang air kecil atau air besar. Saluran selang yang terhubung ke kepalanya itu kerap mengeluarkan cairan bersamaan saat dia buang air.

Sungguh menderita yang dirasakan M Darul Mahendra, terlebih kehidupan kedua orang tuanya yang serba kekurangan, balita yang semestinya tersenyum ceria harus berjuang melawan perihnya penyakit yang ia derita.

Disebutkan, Nasrip, ayah M Darul Mahendra kesehariannya adalah bekerja sebagai buruh serabutan harian lepas. Penghasilannya pun tak sebanding dengan beban yang harus ia tanggung. Demi mengobati buah hatinya itu.

“Kami orang miskin seperti ini hanya bisa berharap, semoga ada yang mau membantu kami untuk mengobati M Darul Mahendra,” harapnya dengan raut wajah bersedih. (Pra)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Miris Bantuan Pangan Beras di Palas Ditemukan Banyak Kutu

Published

on

By

Miris Bantuan Pangan Beras di Palas Ditemukan Banyak Kutu

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Lampung Selatan ( Lamsel) Provinsi Lampung, terima bantuan pangan berupa beras dari kolaborasi antara Pemkab Lampung Selatan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Bulog. Namun, beras yang dikemas dalam satu karung ukuran 10 kg itu ditemukan sudah banyak kutu.

Meski ditemukan kutu di dalam karungan beras, pihak Pemerintah Desa Bumirestu tetap menyalurkan bantuan pangan sebanyak 20 kg atau dua karung kepada 894 KPM. Bantuan beras yang diberikan tersebut untuk alokasi bulan Juli-Agustus 2025.

Ketika di konfirmasi terkait adanya kutu pada beras tersebut, Kepala Desa Bumirestu, Sukiman enggan berkomentar. Pasalnya, pihak desa hanya sebatas penyaluran langsung kepada KPM, Jum’at ( 1/8/2025 )

“Aduh, saya no coment. Saya enggak tau soal beras berkutu. Saya tinggal dulu ya,” ujar Sukiman seraya meninggalkan Kantor Desa, pada Jum’at 1 Agustus 2025.

Di lokasi yang sama, Pendamping PKH Desa Bumirestu, Ika Suryanita membenarkan adanya kutu pada bantuan beras yang disalurkan oleh Bulog. Hal yang sama dengan Kades, ia selaku Pendamping PKH enggan berkomentar banyak.

“Jangan konfirmasi ke saya kalau soal kutu ini. Saya disini hanya membantu dan mendampingi penyaluran saja. Tanyakan langsung ke Bulog Kalianda. Soalnya beras ini dari Bulog Kalianda,” kata dia.

Sementara itu, Camat Palas M. Iqbal Fuad mengaku hingga saat ini belum ada laporan perihal ditemukannya beras berkutu. Ia pun mengaku pihaknya hanya sebatas membantu pihak Bulog dalam penyaluran bantuan pangan tersebut.

“Belum ada informasi yang kami terima. Tapi, coba nanti saya konfirmasi ke Koordinator Kecamatan yang membantu penyaluran beras ini,” kata dia.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi resmi dari Bulog Lamsel terkait adanya beras bantuan 20 kg yang berkutu. ( Tim)

Continue Reading

Trending