Connect with us

Lampung Selatan

Pemerintah Provinsi Lampung Belum Kucurkan Sepenuhnya DBH Pajak Ke Lampung Selatan 

Published

on

Pemerintah Provinsi Lampung Belum Kucurkan Sepenuhnya DBH Pajak Ke Lampung Selatan

Ungkapselatan.com, Kalianda – Dana insentif Aparatur Desa di Lampung Selatan untuk bulan Februari dan Maret 2024 belum cair. Hal ini disebabkan belum di Kucurkan sepenuhnya Dana Bagi Hasil (DBH) pajak dari pemerintah Provinsi Lampung ke Kas Kabupaten Lampung Selatan.

Demikian yang diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lamsel  Erdiyansyah pada media ini, Selasa ( 02/4/2023 )

Erdiyansyah  mengatakan penyebab insentif Aparatur Desa di Lampung Selatan yang baru di kucurkan untuk bulan Januari, di karenakan  Dana Bagi Hasil (DBH ) dari provinsi Lampung Baru di terima sedikit, karena salah satu sumber dana untuk Anggaran Dana Desa ( ADD ) untuk insentif yaitu  DBH Pajak.

“Ketika dana DBH dari provinsi  sudah di kirim ke kas daerah langsung kita usulkan untuk pencarian. Coba kamu tanyakan ke BPKAD yang tau kondisi keuangan daerah. Kalau PMD sipat nya hanya penyalur saja. Ketika uang ada di kas daerah kita usulkan. kalau uang nya terbatas, ya kita salurkan juga terbatas. Makanya kita upayakan mencairkan untuk tambahan bulan februari dalam waktu 1 sampai 2 hari ini,” Ujar Erdiyansyah

Mantan Camat Penengahan ini menjelaskan, Sebagai catatan di Lampung, hampir semua kabupaten kota, seperti Pesawaran, Tanggamus, Pringsewu bahkan tahun 2023 ada yang belum lunas Add nya karena DBH nya macet.

“Bukan kemauan Lampung Selatan saja. Mulai dari tahun 2023 kemarin emang sudah macet DBH dari provinsi nya. Untuk bulan Februari kita upayakan 1 atau Dua hari ini akan kita kucurkan sebelum hari Raya idul Fitri ini, Maret kita upayakan,” pungkas Erdi ( Tim )

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

Published

on

By

Sekertaris Komisi ll DPRD Provinsi H. Aribun Sayunis Sulap Lahan Tambak Yang Terbengkalai Menjadi Sawah

 

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan – Upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mulai diimplementasikan secara nyata di Provinsi Lampung. Salah satunya melalui alih fungsi lahan tambak yang terbengkalai menjadi lahan pertanian produktif.

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, H. Aribun Sayunis, S.Sos., MM., meninjau langsung lokasi eks tambak udang di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, pada Jumat (30/5/2025). Di lokasi tersebut, lahan tambak yang sebelumnya tidak produktif telah diubah menjadi lahan persawahan yang mulai menunjukkan hasil menggembirakan.

“Lahan tambak udang, tambak bandeng di daerah Ketapang dan Sragi terutama di Desa Bandar Agung, Berundung, Way Sidoasih, Way Sidomukti, dan Pematang Pasir, banyak yang tidak produktif. Kebanyakan sudah terbengkalai tiga hingga lima tahun. Seperti yang kita lihat ini, yang dulunya tambak udang pada 2018, sekarang kita alihfungsikan menjadi lahan pertanian. Ini baru kita coba, baru mau panen dan kelihatannya sudah membuahkan hasil,” kata Aribun.

Ia menjelaskan, alih fungsi ini telah berhasil diterapkan di wilayah Berundung, Kecamatan Ketapang, dengan luas lahan mencapai 80 hektare, serta di Desa Bandar Agung seluas 30 hektare.

“Sudah panen dua kali, hasil panennya tujuh ton per hektare dan untuk di Desa Bandar Agung ini ada 30 hektar yang sudah dijadikan lahan persawahan,” ujarnya.

Menurutnya, langkah ini selaras dengan program Astacita yang digaungkan Presiden Prabowo, yakni mencakup swasembada, hilirisasi, dan ketahanan pangan. Untuk mendukung keberhasilan program ini, ia mendorong pemerintah agar memberikan bantuan alat dan infrastruktur pertanian yang memadai.

“Karena lokasi di sini banyak bekas galian, maka kita minta pemerintah membantu dalam pencetakan lahan dan alat seperti traktor, combine harvester, termasuk pupuk agar petani yakin bahwa persawahan ini bisa produktif dan menjadi sumber penghasilan bagi mereka,” jelas Aribun.

Selain itu, Aribun juga menyoroti pentingnya sistem pengairan yang baik agar lahan persawahan tidak terpapar air payau.

“Kita ini kan dekat Way Sekampung. Bagaimana air Way Sekampung tidak terbuang ke laut, bagaimana memaksimalkannya agar air asin dari bawah tidak naik dan air tawar dari atas bisa tertahan atau terbendung. Tapi langkah awalnya, kita minta dari Way Pisang Sukapura agar dibangun Bendungan Punggung Gajah supaya airnya bisa masuk ke Siring Sukapura, lari ke Kuala Sekampung, dan masuk ke Bandar Agung. Kita minta juga nanti kepada Balai Besar agar di bawah Patung Udang dibangun bendungan besar irigasi yang bisa mengairi dua kecamatan, Sragi dan Ketapang, dengan luas lahan kurang lebih 12 ribu hektare,” pungkasnya. ( Mat )

Continue Reading

Trending