Connect with us

Lampung Selatan

Warga Tanjung Sari dan Sukaraja Blokade Jalan, Tuntut Pemilik PT Talun Jaya Abadi 

Published

on

Warga Tanjung Sari dan Sukaraja Blokade Jalan, Tuntut Pemilik PT Talun Jaya Abadi

Ungkapselatan.com, Lampung Selatan –

Ratusan warga Desa Tanjung Sari dan Desa Sukaraja, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, menggelar aksi unjuk rasa damai pada Minggu, 22 Juni 2025. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap aktivitas PT Talun Jaya Abadi yang dinilai merugikan masyarakat sekitar.

Koordinator lapangan, Imam saf’ai, Dony Armady, orator menyampaikan bahwa masyarakat mendesak pihak perusahaan untuk menemui mereka secara langsung. “Kami sudah bosan dengan janji-janji manis. Kami ingin bertemu langsung dengan pemilik perusahaan, bukan hanya diwakili,” tegas Dony di hadapan wartawan.

Aksi ini berlangsung di area sekitar jalan masuk PT Talun Jaya Abadi. Awalnya berjalan tertib, namun karena tidak ada perwakilan dari perusahaan yang menemui massa, warga akhirnya memblokade jalan menuju perusahaan.

Turut hadir dalam aksi tersebut anggota DPRD Lampung Selatan dari Fraksi PDI Perjuangan, Taman, yang menerima aspirasi masyarakat. Ia berjanji akan menyampaikan tuntutan warga kepada pihak perusahaan.

“Saya hadir di sini karena ini bagian dari tugas saya sebagai wakil rakyat. Aspirasi ini akan saya teruskan ke pimpinan perusahaan,” ujar Taman kepada massa.

Namun, saat ditanya oleh wartawan mengenai siapa pemilik PT Talun Jaya Abadi, Taman menjawab, “Saya sendiri belum tahu siapa pemilik pastinya. Nanti akan saya cari tahu lebih lanjut.”

Kapolsek Palas, AKP Suyatno, S.H., yang juga hadir di lokasi, mengimbau warga untuk tetap menjaga keamanan dan tidak bertindak anarkis. “Kami mendukung penyampaian aspirasi, tapi tolong dilakukan secara damai dan tertib,” katanya kepada para peserta aksi.

Hingga sore hari, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan. Warga pun bersikeras tidak akan membuka blokade jalan sebelum bertemu langsung dengan pemilik PT Talun Jaya Abadi. (Joe)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lampung Selatan

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

Published

on

By

Pekerja Proyek SPAM Di Desa Mekar Mulya Kecamatan Palas Abaikan K3

 

– Proyek perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Selatan di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, menjadi sorotan warga. Pasalnya, pekerjaan yang telah berjalan beberapa waktu itu dinilai berjalan lamban dan belum menunjukkan perkembangan berarti di lapangan.

“Warga banyak bertanya, kenapa pekerjaan ini begitu lambat. Baru pemasangan tiang tower, pengalihan pipa belum sama sekali — jangankan sampai tersambung ke rumah-rumah,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Jumat (10/10/2025).

Keluhan warga bukan tanpa alasan. Dari pantauan di lokasi, aktivitas pekerjaan tampak berjalan tidak maksimal. Padahal, proyek ini diharapkan segera selesai agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi.

Ketika awak media mencoba mengonfirmasi keterlambatan tersebut, salah satu orang kepercayaan dari pihak rekanan pelaksana menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada keterlambatan pengiriman material dari pemasok. Ia juga menyinggung bahwa pekerjaan di lapangan tidak menggunakan standar keselamatan Kesehatan kerja (K3).

“Ya gimana? Materialnya datang lambat. Saya disuruh langsung komunikasi ke Pak Tedy sebagai pelaksana. Semua arahan juga dari Pak Kades,” jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, proyek perluasan SPAM ini dikerjakan oleh PT Risky Utama Jaya Abadi dengan nilai kontrak Rp445.774.980,00, sesuai Nomor Kontrak 39/KTR/KONS-CK/DPUR-LS/APBD/2025. Adapun waktu pelaksanaan ditetapkan selama 120 hari kalender.

Saat ditanya terkait jumlah sambungan rumah (SR) yang mencapai 98 titik serta panjang jaringan pipa yang digali, pihak rekanan mengaku belum bisa memberikan keterangan pasti.

“Saya sendiri bingung, penggalian dan penyambungan ke rumah warga belum merata,” ujarnya.

Diketahui, proyek SPAM di Desa Mekar Mulya ini sebelumnya juga pernah dilaksanakan pada tahun 2024 oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lampung Selatan sebagai bagian dari program pemulihan dampak El Nino. Namun, pada tahun 2025 proyek tersebut kembali dilanjutkan di bawah Dinas PUPR Lampung Selatan.

Sayangnya, program lanjutan ini kini justru menuai sorotan publik karena progresnya di lapangan dinilai lambat dan tidak sesuai harapan masyarakat. Warga berharap pemerintah daerah dapat segera turun tangan agar pelaksanaan proyek ini berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. ( Tim)

Continue Reading

Trending